Senin pagi pun hadir kembali,
menyambut kicauan burung dan riuh bising suara kendaraan.
Pancaran sinar mentari yang muncul mulai menyinari dunia yang indah.
Udara pagi yang biasa dihirup pun berubah menjadi bahaya.
Kini pagiku tak seindah dulu, saat semua belum terlena oleh keadaan.
Saat seluruh aktivitas kehidupan dihentikan sementara.
Semua berubah, tak seperti dulu.
Berubah untuk saling menjaga diri dan berkomunikasi jarak jauh.
Saat semua dibatasi akibat pandemi global,
banyak yang kehilangan harapan ‘tuk melukiskan cerita kehidupannya.
Mereka yang sudah menyusun rencana dengan sedemikian rupa pun harus mengubah rencana agar dapat bertahan hidup dan melewati kenyataan kelam yang tak kunjung usai.
Lalu, bagaimana untuk kehidupan ke depan? Apa saat semua ikut terlena oleh keadaan di mana banyak manusia lain yang tak henti-hentinya berguguran?
Banyak kesedihan yang membuat dunia semakin kehilangan harapan.
Di saat kondisi ini membuat semua ikut khawatir,
lalu bagaimana untuk duniaku selanjutnya?
Apa semua akan ikut berubah
di saat semua hal-hal aneh menjadi hal yang wajar?
Hingga kini pun tak ada kejelasan walaupun banyak kegaduhan dunia yang terjadi.
Dunia pun menjadi saksi bahwa keadaan saat ini sedang tak baik. Hanya ketakutan dan kebingungan yang menjadi akhir dari cerita.
Tuhan, saat hal yang biasa menjadi luar biasa, apakah aku dapat melewatinya? Mengikuti aliran arus kehidupan di saat semuanya akan hilang.
Dunia yang kukenal dulu memiliki banyak cerita kini hitungan detik pun dapat menjadi duka.
Kehidupan yang kujalani untuk menggapai sebuah impian yang lebih besar kini hanya tersisa sebagian.
Apa lagi rahasia besar yang sedang dibuat? Apakah ini tak akan ada habisnya?
Hanya sedikit ucapan semangat untuk dapat terus mengarungi kehidupan di dunia yang tak seperti dulu.
Salam rindu untuk duniaku. -ALG
Comments