top of page

Jen’s Happy Tray: A Boost that Everyone (Maybe) Needs

Suatu hari kantor Simpul diramaikan dengan pembicaraan mengenai sebuah kejanggalan di meja satu penulis. Di atas meja yang biasanya kosong-melompong (atau sering juga super berantakan) tiba-tiba muncul sebuah nampan hijau kecil dengan label 'Jen's Happy Tray' yang jadi tempat berkumpulnya tumbler hijau kesayangan, sticky notes, jepit rambut, ikat rambut, dan barang personal lainnya.


Pemandangan di atas meja si penulis dianggap janggal karena jarang sekali karyawan Simpul meninggalkan barang pribadi dengan rapi di mejanya masing-masing. Jangankan barang pribadi, barang yang cukup esensial untuk digunakan selama bekerja seperti sticky notes saja diletakkan di tengah-tengah meja untuk menyatakan bahwa benda itu milik bersama. Membuat meja-meja dipenuhi sticky notes tidak bernama dengan warna dan topik yang random.

Beberapa area di kantor sebenarnya sudah tertata apik dan mendapatkan sentuhan personal sang pemilik area. Terutama di sudut yang ditempati karyawan studio styling, yang berbagi kantor dengan Simpul, dan ruangan para petinggi Simpul. Ambil contoh, satu orang dari studio tersebut menaruh cork board di sampingnya untuk mengorganisir pekerjaan dan dokumen-dokumen kecil yang bisa ditempel di sana, bahkan kadang diisi kertas-kertas random pelengkap estetika yang membuat meja kerjanya terasa memiliki sebuah identitas. Di sudut lain, kerja terpisah khusus petinggi juga dihiasi dengan sentuhan personal. Masing-masing area didekorasi dengan postcard, figurine, humidifier, hingga Nutella dan stik keju.


Tray kecil hijau di area kerja Jen si penulis tentu saja memiliki cerita di balik kemunculannya.

“Lo tau kan, gue dateng pagi ke kantor? Terus pas liat meja gue tuh gue ngerasa asing aja gitu, kayak bukan tempat yang milik gue. Apalagi kalo ada barang-barang nyasar yang entah punya siapa,” begitu katanya saat ditanyakan kenapa ia menaruh nampan yang didapatkan dari peluncuran produk Domisilium Studio dan Thinking Room diatas mejanya. Sejak itu Jen mulai menata mejanya dengan barang pribadi dan lebih sering menghabiskan jam kerjanya di meja yang kini tidak lagi terasa begitu asing.


Menghabiskan sepertiga hari di kantor tentu saja dirasakan oleh semua pekerja kantoran di Indonesia dan produktivitas kerja dituntut untuk berjalan terus selama delapan jam dalam sehari. Saat keadaan sekitar tidak mendukung dan monoton, sering kali produktivitas juga ikut terancam. Tapi di manapun kita bekerja, kitalah yang harus membuat tempat tersebut nyaman dan jauh dari stres. Walaupun tidak bisa mengubah penampilan seluruh kantor, yang merupakan ruang bersama, namun pekerja selalu bisa mengubah area personal dengan hal-hal kecil yang disukai seperti hal sekecil sebuah nampan berwarna hijau.

Penelitian oleh Craig Knight, seorang psikolog, menyatakan bahwa satu buah gambar atau satu pajangan kecil di atas meja dapat meningkatkan produktivitas sebanyak 15% dan pekerja yang mendekorasi tempat kerjanya dengan hal-hal personal dinyatakan 25% lebih produktif. Memiliki hal personal di bagian meja membuat seseorang bekerja lebih keras karena tempat tersebut membuat mereka merasa memiliki identitas dan kepemilikan terhadap tempat tersebut. Knight juga mengatakan bahwa memperkaya tempat bekerja akan membuat kita lebih bahagia. Saat kita merasa bahagia, kita akan bekerja dengan lebih baik.(1)


Upaya-upaya untuk meningkatkan kebahagiaan dan produktivitas di lingkungan kerja sudah dilakukan di beberapa perusahaan. Contohnya salah satu perusahaan perbankan di Korea. Menjadi negara dengan jam kerja terpanjang di dunia, perusahaan tersebut membiarkan pekerjanya mendekorasi bilik kerja dengan hal yang mereka sukai. Pekerja muda mulai mendekorasi meja mereka dengan boneka, figur, poster, hingga mengganti keyboard menjadi warna yang disukai yang tentu saja hal ini berbeda jauh dari image pekerja bank. Menurut para pekerja ini, seluruh hidup mereka dihabiskan di kantor dan pulang ke rumah hanya untuk tidur. Keadaan seperti ini membuat mereka ingin mendekorasi meja mereka seperti rumah sendiri sehingga muncul sebuah istilah populer yaitu ‘deskterior’ yang menjadi hashtag yang juga cukup populer di Instagram. Beberapa perusahaan bahkan mengadakan kompetisi mendekorasi bilik kerja untuk pekerjanya dan memberi hadiah menarik untuk pemenangnya.


Seperti namanya, ‘Jen’s Happy Tray’ juga merupakan upaya terkecil seorang karyawan untuk menjadi produktif dan bahagia dalam pekerjaannya. Di sisi lain, penempatan nampan hijau ini juga bisa menjadi satu dari sekian banyak cara untuk memperkenalkan dirinya lewat area yang memang menjadi teritori personalnya di kantor. Kemunculan nampan hijau itu akhirnya menjadi pemicu untuk anggota Simpul lainnya mendekorasi meja masing-masing. Ruang kerja mulai terasa berwarna dan masing-masing pekerja memiliki rasa kepemilikan terhadap area kerja tersebut. Mungkin pada dasarnya semua orang membutuhkan happy tray-nya sendiri di area yang paling sering ditempati untuk selalu merasa nyaman dan bahagia, sekalipun di area umum seperti kantor. - TH


 

(1) ‘Designing Your Own Workspace Improves Health, Happiness, and Productivity’, University of Exeter <https://www.exeter.ac.uk/news/featurednews/title_98638_en.html> [17 January 2020]

52 views0 comments

Recent Posts

See All
bottom of page