top of page

Nothingness

"Dengarkan kata hatimu"

sebuah jargon yang, setidaknya saat ini,

terasa kosong


Hatiku diam, dia tidak bersuara

Tidak ada celetukan halus tanda setuju

atau larangan menggigit seperti biasanya

Mungkin dia lelah, mungkin juga dia bosan


Ingin didengar tapi tak ingin bicara

Seperti dilema menanyakan seorang wanita

‘mau makan apa?’ 

Alih-alih mendapat jawaban,

malah menambah keriweuhan yang tidak perlu


Seolah dia sedang protes dalam diamnya

Seolah dia sudah ada dalam batas lelahnya

menyaksikan kebodohan dan keacuhanku

selama hampir setengah abad ini







Kusut, tumpul

Hampa, kosong

Resah, acuh


Yang mana mendatangkan apa

aku pun kurang paham

Intinya, kosong, hampa, hambar


Ketika keluh kesah tidak bercerita

Narasi apa yang bisa kubangun?

Metode problem solving mana

yang bisa mengenerate solusi

untuk sebuah undefined problem statement?

Apa yang mungkin kudengungkan

pada mereka?

Jika bicara padaku pun, dia tidak mau








Gili Genting, Madura.

Sehari setelah Idul Adha 2025

-Desi Puspita



 
 
 

Comentarios


Simpul Group Creative Communication Agency Logo

CONTACT

Jakarta, Indonesia

INSTAGRAM

LINKEDIN

© 2017 by Simpul Group

bottom of page